inggrisasyik
Belajar Bahasa Inggris memang asyik
Kamis, 16 April 2020
inggrisasyik: Perpaduan Program Pendidikan Karakter dan Literasi...
inggrisasyik: Perpaduan Program Pendidikan Karakter dan Literasi...: Sejak diterapkannya Kurikukulum 2013 Mendikbud menginstruksikan agar program penguatan karakter (PPK) dapat menyatu dalam pelaksanaan pembel...
Sabtu, 27 Mei 2017
Perpaduan Program Pendidikan Karakter dan Literasi dalam RPP
Sejak diterapkannya Kurikukulum 2013 Mendikbud menginstruksikan agar program penguatan karakter (PPK) dapat menyatu dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
PPK singkatan dari penguatan pendidikan karakter merupakan program pendidikan di sekolah untuk memperkuat pendidikan karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etika), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), olah raga (kinestetik).
Adapun pengertian dari literasi secara umum adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis.
Perpaduan literasi dan PPK saat ini secara tersurat harus dicantumkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lalu secara operasional dilaksanakan pada saat kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Selama KBM guru dapat mengidentifikasi aktivitas siswa yang berkaitan dengan literasi dan PPK saat melaksanakan pembelajaran tahap demi tahap dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga penutup
.
Bagaimana langkah-langkah penerapan literasi dan PPK di dalam KBM?
Di awal pembelajaran seperti biasa guru mengucapkan salam, mengajak siswa berdo’a bersama, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya agar menimbulkan kecintaan siswa terhadap tanah airnya. Ataupun lagu-lagu wajib nasional lainnya. Guru mengajak siswa untuk tertib dalam belajar, menjaga kebersihan, bekerja dalam kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghormati pendapat orang lain, tidak menyontek, hal tersebut pada dasarnya adalah bagian dari PPK. Karena fokus dalam PPK adalah nasionalis, integritas, mandiri, gotong royong, dan religius. Kelima hal tersebut harus dikembangkan guru dalam pembelajaran.
Karakter siswa yang aktif, pasif, mandiri, mampu bekerja dalam kelompok, tekun, kerja keras, mampu mengendalikan emosi, menghormati guru, menghargai teman, dapat terlihat pada saat kegiatan pembelajaran.. Oleh sebab itu, pada saat kegiatan pembelajaran, guru melakukan penilaian proses minimal dengan menggunakan lembar observasi, atau jurnal untuk mendapatkan gambaran perkembangan karakter siswa.
Penerapan literasi dilakukan pada saat guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada saat apersepsi, mengajak siswa mengamati sebuah objek, mengamati lingkungan, membaca sumber-sumber belajar, mengumpulkan informasi, diskusi, menganalisis, mempresentasikan hasil diskusi, menjawab pertanyaan, menyajikan laporan, menyimpulkan, merefleksikan kegiatan belajar yang telah dilakukan, menyampaikan laporan, atau memajang hasil karya, hal tersebut termasuk ke dalam literasi, karena literasi bukan hanya berkaitan dengan kemampuan baca dan tulis, tetapi berkaitan dengan pemahaman, memilih dan memilah informasi, daya analisis, serta kemampuan mengkomunikasikan.
Dikutip dari berbagai sumber.
Semoga bermanfaat bagi semua.
Tetap semangat menghadapi tahun pelajaran baru.
Senin, 18 Mei 2015
PEMANFAATAN MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MATERI PRESENT CONTINUOUS TENSE DI KELAS VIII A SMPN 6 KOTA SERANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015
Dalam
pelajaran bahasa Inggris ada 4 keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta
didik yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk menguasai keempat
keterampilan tersebut siswa harus tahu dan mengenal kosa kata bahasa Inggris.
Akan tetapi di lapangan hasil belajar siswa pada pelajaran bahasa Inggris belum
menunjukkan nilai yang memuaskan, disamping sebagai bahasa asing yang tidak
digunakan sebagai bahasa sehari-hari, juga karena pengetahuan siswa akan kosa
kata bahasa Inggris masih sangat kurang. Sejumlah peserta didik mengalami kesulitan
dalam menulis teks berbahasa Inggris, memahami bacaan, menyimak televisi, atau
berbicara bahasa Inggris karena kurangnya menguasai kosa kata bahasa Inggris. Seperti
Raygor dan Raygor (1985:xi) mengatakan bahwa jumlah kata yang anda ketahui
menentukan kesulitan dan kompleksitas materi yang anda baca dan anda pahami.
Artinya semakin banyak kosa kata yang kita miliki, semakin mudah kita menguasai materi teks tersebut.
Dari pengalaman penulis selama
mengajar, kesulitan menghapal kosa kata karena kurang terlatihnya peserta didik
dalam membaca teks dan membahas kosa katanya. Oleh karena itu, dalam pembelajaran
bahasa diperlukan adanya strategi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu
teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yaitu teknik permainan.
Teknik ini merupakan kegiatan pembelajaran yang bermanfaat, tidak hanya bagi
perkembangan kognitif dan kreatifitas peserta didik, tapi juga dapat membuat
pelajaran yang disajikan lebih menarik. Telah banyak penelitian yang
menggunakan teknik permainan sebagai alternatif dalam pembelajaran. Beberapa
permainan diantarnya permainan dengan kartu, bermain peran,
permainan benar atau salah, permainan cerita, dan lain-lain. Teknik permainan
tersebut dapat menjadi media belajar yang cukup menarik bagi peserta didik. Media
adalah alat bantu dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan penggunaan media diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga proses pembelajaran berjalan
dengan baik dan menyenangkan. Dengan motivasi belajar yang tinggi, peserta didik akan
lebih semangat dan lebih cepat menangkap pelajaran. Selain itu, peserta didik dapat
lebih fokus menyimak apa yang disampaikan oleh guru.
to be continued....
Sabtu, 09 Agustus 2014
SILABUS BAHASA INGGRIS KELAS VIII KURTILAS
SILABUS BAHASA INGGRIS KELAS VIII
KOMPETENSI INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
|
Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari
bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi Internasional yang
diwujudkan dalam semangat belajar.
|
2.
Menghargai dan menghayati
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
2.1. Menunjukan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan komunikasi antar
pribadi dengan guru dan teman.
2.2. Menunjukkan jujur, disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan komunikasi transaksional dengan guru dan teman.
2.3. Menunjukkan perilaku tanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai, dalam
melaksanakan komunikasi fungsional.
|
3.
Memahami dan menerapkan
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
|
3.1
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial dari
ungkapan meminta perhatian, mengecek pemahaman, menghargai kinerja yang baik,
dan meminta dan mengungkapkan pendapat, serta responnya, sesuai dengan
konteks penggunaannya.
3.2
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan tentang kemampuan dan kemauan melakukan suatu
tindakan, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.3
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial dari
ungkapan memberi instruksi, mengajak, melarang, minta ijin, serta cara
responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.4
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial dari teks
undangan pribadi dan ucapan selamat (greeting
card), sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.5
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan keberadaan orang, benda, binatang dalam jumlah yang
tidak tertentu, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.6
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi secara
rutin atau merupakan kebenaran umum, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.7
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan tindakan/kejadian yang sedang dilakukan/berlangsung
saat ini, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.8
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan hubungan sebab akibat dan hubungan kebalikan,
sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.9
Menerapkan
struktur teks dan unsur kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial
menyatakan dan menanyakan perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang,
benda, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.10 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan
untuk melaksanakan fungsi sosial teks deskriptif dengan menyatakan dan
menanyakan tentang deskripsi orang, binatang, dan benda, pendek dan
sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.11 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan
untuk melaksanakan fungsi sosial menyatakan dan menanyakan tindakan/kejadian
yang dilakukan/terjadi di waktu lampau, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.12 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan
untuk melaksanakan fungsi sosial teks recount
dengan menyatakan dan menanyakan tentang kegiatan, kejadian, dan peristiwa,
pendek dan sederhana, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.13 Menerapkan struktur teks dan unsur kebahasaan
untuk melaksanakan fungsi sosial dari teks pesan singkat dan pengumuman/pemberitahuan
(notice), sesuai dengan konteks
penggunaannya.
3.14 Memahami fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan dari teks naratif
berbentuk fabel, sesuai dengan konteks penggunaannya.
3.15 Memahami fungsi sosial dan unsur kebahasaan dalam lagu.
|
4.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
|
4.1
Menyusun teks lisan
sederhana untuk mengucapkan dan merespon ungkapan meminta perhatian, mengecek
pemahaman, dan menghargaikinerja yang baik, serta meminta dan mengungkapkan pendapat dengan memperhatikan fungsi
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai konteks.
4.2
Menyusun
teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang kemampuan
dan kemauan melakukan suatu tindakan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.3
Menyusun teks lisan dan tulis
sederhana untuk menyatakan, menanyakan, dan merespon ungkapan
memberi instruksi, mengajak, melarang, dan minta ijin, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.4
Menangkap
makna undangan pribadi dan ucapan selamat (greeting card), sangat pendek dan
sederhana.
4.5
Menyusun teks tulis undangan pribadi dan ucapan selamat (greeting card), sangat pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.6
Menyusun
teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang keberadaan
orang, benda, binatang dalam jumlah yang tidak tertentu, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.7
Menyusun
teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang
tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi secara rutin atau merupakan
kebenaran umum, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.8
Menyusun
teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang
tindakan/kejadian yang sedang dilakukan/berlangsung saat ini, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.9
Menyusun
teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan menanyakan tentang hubungan sebab
akibat dan hubungan kebalikan, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.10 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan
dan menanyakan tentang perbandingan jumlah dan sifat orang, binatang, benda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.11 Menangkap makna dalam teks
deskriptif lisan dan tulis, pendek dan sederhana.
4.12 Menyusun teks deskriptif
lisan dan tulis, pendek dan sederhana, tentang orang, binatang, dan benda,
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.13 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan
dan menanyakan tentang tindakan/kejadian yang dilakukan/terjadi di waktu
lampau, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.14 Menangkap makna teks recount lisan
dan tulis, pendek dan sederhana, tentang kegiatan, kejadian, peristiwa.
4.15 Menyusun teks recount lisan
dan tulis, pendek dan sederhana, tentang kegiatan, kejadian, peristiwa, dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.16 Menangkap makna pesan singkat dan pengumuman/pemberitahuan (notice), sangat pendek dan sederhana.
4.17 Menyusun teks tulis pesan singkat dan pengumuman/pemberitahuan (notice), sangat pendek dan sederhana, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
4.18 Menangkap makna teks naratif lisan
dan tulis, berbentuk fabel pendek dan
sederhana.
4.19 Menangkap makna lagu.
|
Langganan:
Postingan (Atom)